Materi ipas kelas 5 semester 1 kurikulum merdeka ekosistem – Materi IPA kelas 5 semester 1 kurikulum merdeka, ekosistem, mengajak kita untuk menyelami keajaiban alam di sekitar kita. Dari hutan yang rimbun hingga sungai yang mengalir, kita akan mempelajari bagaimana berbagai makhluk hidup dan lingkungannya saling berinteraksi dan membentuk suatu kesatuan yang menakjubkan. Kita akan mengupas komponen-komponen penting, jenis-jenis ekosistem, interaksi makhluk hidup, dan pentingnya menjaga keseimbangan alam.
Melalui pembelajaran ini, diharapkan siswa dapat memahami konsep dasar ekosistem, mengenali beragam makhluk hidup dan lingkungannya, serta menyadari betapa pentingnya menjaga kelestarian alam untuk kesejahteraan semua makhluk hidup, termasuk manusia.
Definisi Materi IPA Kelas 5 Semester 1 Kurikulum Merdeka Ekosistem
Dalam materi IPA kelas 5 semester 1 Kurikulum Merdeka, ekosistem menjadi salah satu topik penting. Pemahaman tentang ekosistem akan membantu siswa memahami hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dengan mempelajari ekosistem, siswa akan lebih menghargai pentingnya menjaga keseimbangan alam.
Pengantar Materi Ekosistem
Materi ekosistem dalam Kurikulum Merdeka kelas 5 semester 1 berfokus pada pemahaman dasar tentang interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Siswa akan mempelajari komponen-komponen ekosistem, jenis-jenis ekosistem, dan perbedaan antara ekosistem alami dan buatan.
Komponen-Komponen Ekosistem
Ekosistem terdiri dari komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik (tidak hidup). Komponen biotik meliputi produsen, konsumen, dan pengurai. Produsen menghasilkan makanan sendiri, konsumen memakan produsen atau konsumen lain, dan pengurai menguraikan sisa-sisa makhluk hidup. Komponen abiotik meliputi air, cahaya matahari, tanah, udara, dan suhu.
Jenis-Jenis Ekosistem
Ekosistem dapat dibedakan berdasarkan karakteristik lingkungannya. Beberapa contoh ekosistem yang ada di lingkungan sekitar meliputi hutan, sawah, sungai, laut, dan kebun.
- Hutan: Ekosistem hutan ditandai dengan pohon-pohon yang lebat, berbagai jenis hewan dan tumbuhan, serta memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.
- Sawah: Ekosistem sawah merupakan ekosistem buatan yang sengaja dibuat untuk bercocok tanam padi. Terdapat padi sebagai produsen, berbagai jenis serangga dan hewan lain sebagai konsumen, serta bakteri dan jamur sebagai pengurai.
- Sungai: Ekosistem sungai memiliki air sebagai komponen abiotik utama. Terdapat berbagai jenis ikan, tumbuhan air, dan hewan lainnya yang beradaptasi dengan lingkungan sungai.
- Laut: Ekosistem laut merupakan ekosistem yang luas dan kompleks, dengan berbagai jenis tumbuhan laut, ikan, dan hewan laut lainnya.
- Kebun: Ekosistem kebun merupakan ekosistem buatan yang sengaja dibuat untuk bercocok tanam berbagai jenis tanaman.
Perbedaan Ekosistem Alami dan Buatan
Ekosistem alami terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia, sedangkan ekosistem buatan diciptakan oleh manusia. Ekosistem alami memiliki keanekaragaman hayati yang lebih tinggi dibandingkan ekosistem buatan. Contoh ekosistem alami adalah hutan dan sungai, sementara contoh ekosistem buatan adalah sawah dan kebun.
| Aspek | Ekosistem Alami | Ekosistem Buatan |
|---|---|---|
| Pembentukan | Terbentuk secara alami | Diciptakan oleh manusia |
| Keanekaragaman Hayati | Lebih tinggi | Lebih rendah |
| Contoh | Hutan, sungai, laut | Sawah, kebun, kolam ikan |
Komponen Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu sistem yang kompleks dan dinamis, terdiri dari berbagai komponen yang saling berinteraksi. Memahami komponen-komponen ini dan interaksi di antara mereka sangat penting untuk memahami bagaimana ekosistem berfungsi dan menjaga keseimbangannya.
Komponen Biotik dan Abiotik
Ekosistem terdiri dari dua komponen utama, yaitu biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah semua makhluk hidup, sementara komponen abiotik adalah faktor tak hidup yang memengaruhi kehidupan makhluk hidup. Berikut tabel yang menjabarkan komponen-komponen tersebut:
| Komponen | Jenis | Contoh |
|---|---|---|
| Biotik | Produsen | Tumbuhan, alga, fitoplankton |
| Konsumen | Hewan herbivora, karnivora, omnivora | |
| Pengurai | Jamur, bakteri | |
| Abiotik | Cahaya matahari | Sumber energi utama |
| Air | Pelarut, medium kehidupan | |
| Suhu | Memengaruhi aktivitas makhluk hidup | |
| Tanah | Media tumbuh, sumber nutrisi |
Peran Komponen dalam Keseimbangan Ekosistem
Setiap komponen ekosistem memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan. Produsen menghasilkan makanan melalui fotosintesis, konsumen mengonsumsi produsen atau konsumen lain, dan pengurai menguraikan materi organik menjadi nutrisi untuk tanah. Komponen abiotik seperti air, cahaya matahari, dan suhu menyediakan kondisi yang memungkinkan kehidupan berlangsung.
Interaksi Antar Komponen Biotik
Makhluk hidup dalam suatu ekosistem saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi ini dapat berupa predasi (konsumen memakan mangsa), kompetisi (persaingan untuk sumber daya), dan simbiosis (hubungan erat antara dua spesies yang berbeda). Contoh simbiosis adalah hubungan antara bunga dan lebah, di mana lebah mendapatkan makanan dari bunga dan bunga dibantu penyerbukannya oleh lebah.
Pengaruh Komponen Abiotik terhadap Makhluk Hidup
Komponen abiotik memengaruhi kehidupan makhluk hidup dalam berbagai cara. Cahaya matahari diperlukan untuk fotosintesis, air merupakan komponen penting bagi kehidupan, suhu memengaruhi aktivitas dan penyebaran makhluk hidup, dan jenis tanah memengaruhi pertumbuhan tanaman.
Ilustrasi Hubungan Antar Komponen Ekosistem
Ilustrasi sederhana hubungan antar komponen ekosistem dapat digambarkan sebagai rantai makanan. Produsen seperti tumbuhan dimakan oleh konsumen primer (herbivora), kemudian konsumen primer dimakan oleh konsumen sekunder (karnivora). Pengurai menguraikan sisa-sisa makhluk hidup, mengembalikan nutrisi ke tanah. Siklus ini menunjukkan keterkaitan dan saling ketergantungan antar komponen dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Contoh rantai makanan dapat berupa rumput dimakan kelinci, kelinci dimakan serigala.
Jenis-jenis Ekosistem: Materi Ipas Kelas 5 Semester 1 Kurikulum Merdeka Ekosistem
Ekosistem di Bumi sangat beragam, dan masing-masing memiliki karakteristik unik. Pemahaman tentang jenis-jenis ekosistem dan ciri-cirinya penting untuk mempelajari interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Jenis-jenis Ekosistem
Berikut beberapa jenis ekosistem yang ada di Bumi:
- Ekosistem Hutan Hujan Tropis: Ditandai dengan curah hujan tinggi, kelembapan tinggi, dan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Pohon-pohon tinggi menjulang dan membentuk kanopi yang rapat, menciptakan suasana teduh di lantai hutan. Banyak tumbuhan epifit (tumbuhan yang tumbuh di pohon lain) dan hewan yang beradaptasi dengan lingkungan lembap ini. Contoh makhluk hidupnya meliputi berbagai jenis kera, burung, reptil, amfibi, serangga, dan berbagai macam tumbuhan tropis.
- Ekosistem Padang Rumput: Terdiri dari hamparan rumput yang luas, dengan pohon-pohon yang jarang. Ekosistem ini cocok untuk hewan herbivora seperti bison, zebra, dan berbagai jenis ungulata lainnya. Curah hujan umumnya sedang, dan musim kemarau bisa berlangsung lama. Hewan-hewan di padang rumput beradaptasi dengan kondisi kering dan terbuka ini. Contoh makhluk hidup yang mendiami padang rumput meliputi herbivora besar seperti zebra dan gajah, predator seperti singa dan harimau, serta berbagai jenis burung dan serangga.
- Ekosistem Gurun: Ditandai dengan curah hujan yang sangat rendah, suhu yang ekstrem (panas di siang hari dan dingin di malam hari), dan vegetasi yang minim. Tumbuhan dan hewan di gurun memiliki adaptasi khusus untuk bertahan hidup di lingkungan kering ini, seperti kemampuan menyimpan air atau beraktivitas di malam hari. Contoh makhluk hidup di gurun meliputi unta, kadal, ular, dan beberapa jenis tumbuhan kaktus dan sukulen.
- Ekosistem Air Tawar: Termasuk danau, sungai, dan rawa-rawa. Ekosistem ini ditandai dengan air tawar dan berbagai jenis tumbuhan dan hewan yang beradaptasi dengan lingkungan perairan. Contoh makhluk hidup yang mendiami ekosistem air tawar meliputi ikan, katak, ular air, dan berbagai jenis tumbuhan air.
- Ekosistem Laut: Ekosistem laut meliputi laut terbuka, terumbu karang, dan pantai. Ekosistem ini memiliki variasi lingkungan yang besar, mulai dari perairan dangkal hingga kedalaman laut yang dalam. Keanekaragaman hayati di laut sangat tinggi, dengan berbagai jenis ikan, mamalia laut, tumbuhan laut, dan makhluk laut lainnya. Contoh makhluk hidup di laut meliputi ikan paus, hiu, lumba-lumba, berbagai jenis ikan, terumbu karang, dan berbagai jenis ganggang.
Perbandingan Jenis-jenis Ekosistem
| Ekosistem | Ciri-ciri | Contoh Makhluk Hidup |
|---|---|---|
| Hutan Hujan Tropis | Curah hujan tinggi, kelembapan tinggi, keanekaragaman hayati tinggi | Kera, burung, reptil, amfibi, tumbuhan tropis |
| Padang Rumput | Hampiran rumput luas, pohon jarang, curah hujan sedang | Zebra, gajah, singa, harimau, berbagai burung |
| Gurun | Curah hujan rendah, suhu ekstrem, vegetasi minim | Unta, kadal, ular, tumbuhan kaktus |
| Air Tawar | Air tawar, berbagai tumbuhan dan hewan air | Ikan, katak, ular air, tumbuhan air |
| Laut | Berbagai variasi lingkungan, keanekaragaman hayati tinggi | Paus, hiu, lumba-lumba, ikan, terumbu karang |
Perubahan Ekosistem Seiring Waktu
Ekosistem dapat berubah seiring waktu akibat faktor alamiah maupun campur tangan manusia. Misalnya, suatu hutan yang terbakar akan mengalami perubahan komposisi vegetasi dan populasi hewan. Proses suksesi ekologi terjadi ketika suatu ekosistem mengalami perubahan bertahap dari bentuk awal ke bentuk akhir yang stabil. Perubahan ini bisa berupa penutupan lahan, perubahan iklim, atau aktivitas manusia.
Interaksi Makhluk Hidup dalam Ekosistem

Dalam suatu ekosistem, makhluk hidup saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan kelangsungan hidup semua makhluk hidup di dalamnya. Memahami berbagai bentuk interaksi ini akan membantu kita menghargai kompleksitas dan keindahan alam.
Berbagai Bentuk Interaksi, Materi ipas kelas 5 semester 1 kurikulum merdeka ekosistem
Interaksi antar makhluk hidup dalam ekosistem dapat berupa saling menguntungkan, saling merugikan, atau tidak saling berpengaruh. Berikut beberapa contohnya:
- Simbiosis Mutualisme: Dua makhluk hidup saling menguntungkan. Contohnya, lebah dan bunga. Lebah mendapatkan nektar dari bunga, sementara bunga terbantu dalam proses penyerbukan oleh lebah. Interaksi ini menguntungkan kedua spesies, sehingga populasi mereka cenderung stabil.
- Simbiosis Komensalisme: Satu makhluk hidup diuntungkan, sementara makhluk hidup lainnya tidak dirugikan atau diuntungkan. Contohnya, tanaman anggrek yang menempel pada pohon. Anggrek mendapatkan tempat untuk tumbuh, sementara pohon tidak dirugikan atau diuntungkan secara signifikan. Interaksi ini umumnya tidak berdampak signifikan pada populasi masing-masing.
- Simbiosis Parasitisme: Satu makhluk hidup (parasit) diuntungkan, sementara makhluk hidup lainnya (inang) dirugikan. Contohnya, kutu pada anjing. Kutu mendapatkan makanan dari darah anjing, sementara anjing mengalami ketidaknyamanan dan kehilangan darah. Interaksi ini dapat menyebabkan penurunan populasi inang jika parasit terlalu banyak.
- Predasi: Satu makhluk hidup (predator) memangsa makhluk hidup lainnya (mangsa). Contohnya, singa memangsa zebra. Predasi menjaga keseimbangan populasi mangsa dan predator. Populasi mangsa akan terkendali, dan populasi predator akan terjamin ketersediaan makanan.
- Kompetisi: Dua atau lebih makhluk hidup bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang terbatas, seperti makanan, air, atau tempat tinggal. Contohnya, dua jenis burung yang bersaing untuk mendapatkan biji-bijian di area yang sama. Kompetisi dapat memengaruhi pertumbuhan populasi makhluk hidup, terutama jika sumber daya terbatas.
Dampak Interaksi pada Populasi
Setiap interaksi memiliki dampak berbeda pada populasi makhluk hidup yang terlibat. Dampak ini bisa berupa peningkatan, penurunan, atau tidak berubahnya populasi. Misalnya, simbiosis mutualisme cenderung meningkatkan populasi kedua spesies, sedangkan parasitisme cenderung menurunkan populasi inang.
Diagram Sederhana Interaksi
Berikut adalah diagram sederhana yang menggambarkan beberapa jenis interaksi tersebut:
| Jenis Interaksi | Makhluk Hidup 1 | Makhluk Hidup 2 | Dampak |
|---|---|---|---|
| Mutualisme | Lebah | Bunga | Keduanya diuntungkan |
| Komensalisme | Anggrek | Pohon | Anggrek diuntungkan, pohon tidak terpengaruh |
| Parasitisme | Kutu | Anjing | Kutu diuntungkan, anjing dirugikan |
| Predasi | Singa | Zebra | Singa diuntungkan, zebra dirugikan |
Pengaruh Interaksi pada Keseimbangan Ekosistem
Interaksi antar makhluk hidup sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Setiap interaksi berperan dalam mengatur populasi makhluk hidup, sehingga mencegah ledakan populasi atau kepunahan suatu spesies. Keseimbangan ini memungkinkan ekosistem berfungsi secara optimal.
Pentingnya Ekosistem

Ekosistem merupakan bagian integral dari kehidupan di bumi. Interaksi yang kompleks di dalamnya mendukung keberlangsungan hidup berbagai makhluk hidup, termasuk manusia. Memahami dan menjaga keseimbangan ekosistem sangat krusial bagi kelangsungan hidup kita semua.
Manfaat Ekosistem bagi Kehidupan Manusia
Ekosistem menyediakan berbagai manfaat bagi kehidupan manusia, mulai dari sumber makanan hingga sumber daya alam. Udara bersih yang kita hirup, air yang kita minum, dan tanah yang kita gunakan untuk bertani semuanya berasal dari ekosistem.
- Sumber Daya Alam: Ekosistem menyediakan berbagai sumber daya alam yang dibutuhkan manusia, seperti kayu, bahan bangunan, dan bahan baku industri. Hutan, misalnya, merupakan sumber kayu dan berbagai tumbuhan obat.
- Sumber Pangan: Ekosistem menyediakan berbagai jenis makanan, baik berupa tumbuhan maupun hewan. Pertanian dan perikanan merupakan contoh pemanfaatan ekosistem untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia.
- Pengaturan Iklim: Ekosistem berperan dalam mengatur iklim di bumi. Hutan tropis, misalnya, memiliki peran penting dalam menyerap karbon dioksida dan menjaga keseimbangan suhu global.
- Sumber Obat-obatan: Banyak tumbuhan dan hewan di ekosistem yang memiliki khasiat sebagai obat-obatan. Eksplorasi dan penelitian terus dilakukan untuk menemukan obat-obatan baru dari sumber daya alam.
Cara Manusia Menjaga Kelestarian Ekosistem
Untuk memastikan ekosistem tetap lestari, manusia perlu mengambil langkah-langkah yang tepat. Hal ini meliputi penghematan sumber daya, penggunaan teknologi ramah lingkungan, dan kesadaran akan pentingnya pelestarian.
- Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan: Pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan secara bijaksana dan berkelanjutan untuk mencegah kerusakan ekosistem. Penebangan pohon, misalnya, harus diimbangi dengan penanaman kembali.
- Penggunaan Teknologi Ramah Lingkungan: Penerapan teknologi ramah lingkungan dapat mengurangi dampak negatif aktivitas manusia terhadap ekosistem. Penggunaan energi terbarukan, misalnya, dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.
- Pelestarian Keanekaragaman Hayati: Keanekaragaman hayati yang tinggi di suatu ekosistem dapat meningkatkan ketahanan dan stabilitas ekosistem tersebut. Upaya pelestarian dan perlindungan habitat perlu terus dilakukan.
- Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan: Pendidikan dan kesadaran lingkungan yang tinggi pada masyarakat dapat mendorong penerapan pola hidup yang ramah lingkungan dan peduli terhadap kelestarian ekosistem.
Rangkuman Pentingnya Menjaga Keseimbangan Ekosistem
Keseimbangan ekosistem sangat penting untuk keberlangsungan hidup di bumi. Interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya menciptakan rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang kompleks. Kehilangan salah satu komponen ekosistem dapat berdampak pada seluruh rantai tersebut.
Tantangan dalam Menjaga Ekosistem
Terdapat berbagai tantangan yang dihadapi dalam menjaga kelestarian ekosistem, antara lain:
- Pencemaran Lingkungan: Pencemaran udara, air, dan tanah merupakan ancaman serius bagi keberlanjutan ekosistem. Aktivitas industri dan pembuangan limbah yang tidak terkontrol dapat mencemari lingkungan.
- Perusakan Habitat: Perusakan habitat, seperti deforestasi dan konversi lahan, dapat mengancam kelangsungan hidup berbagai spesies makhluk hidup.
- Perburuan Liar: Perburuan liar dan perdagangan satwa liar dapat menyebabkan kepunahan spesies tertentu.
- Perubahan Iklim: Perubahan iklim global, yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca, dapat berdampak signifikan terhadap berbagai ekosistem.
Contoh Tindakan Nyata untuk Menjaga Ekosistem
Berikut beberapa contoh tindakan nyata yang dapat dilakukan untuk menjaga ekosistem:
- Menanam Pohon: Menanam pohon dapat membantu menyerap karbon dioksida dan meningkatkan kualitas udara.
- Mengurangi Penggunaan Plastik: Mengurangi penggunaan plastik dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
- Membuang Sampah pada Tempatnya: Membuang sampah pada tempatnya dapat mencegah pencemaran lingkungan.
- Menghemat Penggunaan Air: Menghemat penggunaan air dapat membantu menjaga ketersediaan air bersih.
Ringkasan Penutup

Setelah mempelajari materi ekosistem, kita menyadari betapa kompleks dan pentingnya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Mempelajari ekosistem bukan hanya tentang menghafal fakta, tetapi juga tentang memahami betapa berharganya keanekaragaman hayati dan pentingnya menjaga keseimbangan alam untuk masa depan. Mari kita terus belajar dan berpartisipasi dalam menjaga kelestarian ekosistem untuk generasi mendatang.